Image by Alvaziazien

Rabu, 22 Agustus 2012

>Surat untukmu: Tentang kata “maafQ”

Teruntuk,
KAMU
Aku hanya ingin memberitahumu, kata “maaf” tak selalu memberi kedamaian. Kata “maaf” tak selalu membuat kita merasa lega setelah mengucapkan ataupun mendengarnya. Apa kamu tahu bahwa kata “maaf” adalah kata-kata yang sulit untuk diungkapkan?
Apa yang kau rasakan ketika seseorang menumpahkan Minuman di bajumu, lalu ia hanya mengucap “Maaf”, lalu ia pergi?

Jumat, 10 Agustus 2012

>Memperbaiki Memory (FD,mcro SD,MMC dll)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada kartu memori, antara lain :
- Adanya pengaruh medan magnet yang kuat;
- Kesalahan waktu mencabut atau memasukkan kartu memory ke slot memori yang mengakibatkan terjadinya kerusakan fisik;
- Panas yang berlebih;
- Kartu memory sering dipindah-pindahkan ke perangkat lain, misalnya kartu MMC handphone, kita pasangkan ke kamera digital, dan lain-lain;
- dsb.

Kerusakan pada kartu memori ini diistilahkan memori corrupt, ini terjadi karena rusaknya sistem file (bukan kerusakan fisik) ciri-cirinya, yaitu memorinya

>Menambah Bandwidth PC

langsung saja caranya sebagai berikut :
- Klik Start;
- Klik Run;
- Ketik gpedit.msc;
- Kemudian klik Ok;
- Setelah masuk klik Administrative Templates;
- Kemudian Klik Network;
- Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler;
- Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth;
- Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable;
- Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0;
- Klik Apply, Ok;
- Kemudian keluar dan Restart komputer;
- Selesai.

Semoga bermanfaat.


by.alvaziazien

>Evaluasi dalam Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering membuat suatu kegiatan evaluasi. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti kata evaluasi bahkan masih banyak orang yang lebih cenderung mengartikan kata tersebut dengan suatu pengertian yang berbeda-beda.
Secara umum guru hanya berperan sebagai penyalur informasi atau proses pentransferan ilmu terhadap peserta didiknya, dan guru

>PLOT


A.    Pengertian PLOT
Plot merupakan bagian rangkaian perjalanan cerita yang tidak tampak. Jalan cerita dikuatkan dengan hadirnya plot. Plot dengan jalan cerita tidak dapat dipisahkan.
Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya
sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).
Plot menurut Arswendo Atmowiloto, merupakan sebab-akibat yang membuat cerita lebih berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar

>Nilai-nilai Pancasila & Perkembangan IPTEK

A.    Latar Belakang Masalah
Nilai –nilai Pancasila sesungguhnya telah tertuang secara filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun setelah amandemen. Nilai –nilai Pancasila ini juga telah teruji dalam dinamika kehidupan berbangsa pada berbagai periode kepemimpinan Indonesia. Hal ini sebenarnya telah  menjadi kesadaran bersama bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia, yaitu kelima sila yang  merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya. Hanya saja perlu diakui bahwa meski telah terjadi amandemen hingga ke-4, namun dalam implementasi Pancasila masih banyak terjadi distorsi dan kontroversi yang menyebabkan praktek kepemimpinan dan pengelolaan bangsa dan Negara cukup memprihatinkan.
Bukti-bukti empiris menunjukkan hampir semua inovasi teknologi merupakan hasil dari suatu kolaborasi, apakah itu kolaborasi antar-pemerintah, antar-universitas, antar-perusahaan, antar-ilmuwan, atau kombinasi dari semuanya. Aktivitas ini pun relatif belum terfasilitasi dengan baik dalam beberapa kebijakan pemerintah. Rendahnya knowledge sharing

>Pelaksanaan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Bukti Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

PELAKSANAAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

1.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dasar pemikiran kenapa Kemanusian Yang Adil dan Beradab dijadikan sila kedua dari Pancasila dikarenakan pencetus ide Pancasila – Bung Karno – yang hidup di masa penjajahan Belanda merasa ada perlakuan yang tidak manusiawi dari penjajah Belanda terhadap bangsa pribumi atau mayoritas bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan satu dan lain cara.
 Jadi dalam alam kemerdekaan sudah seharusnya bangsa Indonesia memperlakukan sesama manusia secara manusiawi, secara adil, dan tidak meniru model penjajahan manusia oleh manusia yang berasal dari budaya masa lalu yang masih biadab. Subtansi ini juga tercermin pada paragrap awal dari pembukaan UUD ’45 yang berbunyi:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dalam masyarakat Jawa ada istilah “tepo slira” yang artinya kurang lebih bahwa kita sebagai manusia diharapkan memperlakukan manusia yang lain seperti kita memperlakukan diri kita sendiri (dalam bahasa yang berbeda masyarakat bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke dipastikan mempunyai sikap hidup seperti ini). Oleh karena itu bisa juga dikatakan bahwa  Kemanusian Yang Adil dan beradab digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri.
Pada bahasa modern-nya Kemanusian Yang Adil dan Beradab juga bisa diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia yaitu bahwa