Image by Alvaziazien

Jumat, 10 Agustus 2012

PLOT


A.    Pengertian PLOT
Plot merupakan bagian rangkaian perjalanan cerita yang tidak tampak. Jalan cerita dikuatkan dengan hadirnya plot. Plot dengan jalan cerita tidak dapat dipisahkan.
Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya
sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).
Plot menurut Arswendo Atmowiloto, merupakan sebab-akibat yang membuat cerita lebih berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar
.
Di dalam plot inilah persoalan-persoalan yang dihadapi para tokoh cerita saling digesekkan, dibenturkan satu sama lain menjadi persoalan baru yang lebih kompleks, diseret ke puncak krisis, lalu dicari pemecahan (penyelesaian)-nya menuju akhir cerita (ending). Plot digerakkan oleh tokoh cerita, gesekan yang timbul karena pergerakan plot inilah yang melahir ketegangan (suspend) yang menyulut api konflik.
Kemudian plot yang mengkondisikan tokoh cerita berusaha untuk mencari jalan keluar dari konflik yang terjadi tersebut untuk menurunkan tensinya sampai pada ending.

Contoh plot dalam cerpen “Rindu Banjir”
Salmah mendapatkan haid pertamanya bersamaan dengan datangnya banjir sehingga Emak melarang Salmah bergaul dengan laki-laki termasuk main hujan dan bersampan dengan Marlan. Karena sekarang dia sudah gadis dewasa yang harus menjaga adab pergaulan.
Keinginan Salmah untuk main sampan selama banjir sirna dengan adanya larangan Emak.
Salmah dikurung di rumah selama haid dan tak boleh ke mana-mana.
Marlan, sahabat baik Salmah, heran dengan perubahan sikap Salmah yang terkesan menjauhinya. Sikap Salmah menjadi dingin kepada Marlan, dan Marlan pun akhirnya menjauhinya.
B.     Jenis-Jenis PLOT
Dalam bentuk sederhana plot dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Beginning atau awal cerita
Bagian awal berfungsi sebagai eksposisi yaitu bagian yang memberikan informasi yang diperlukan oleh pembaca agar bisa memahami jalan cerita selanjutnya. Dibagian awal ini biasanya berisi nama tokoh-tokoh, gender, usia, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal, dan hal-hal yang menurut penulis penting untuk diketahui oleh pembaca. Pada awal ini biasanya diakhir dengan cerita yang tidak stabil karena cerita yang tidak stabil inilah yang akan memicu kejadian yang akan terjadi berikutnya.
2.      Middle atau tengah cerita
Bagian tengah cerita diawali dengan hal-hal yang bisa memicu konflik karena pada bagian tengah cerita ini berupa rangkaian konflik yang intensitasnya semakin tinggi dan mencapai kepuncak dan disebut dengan klimaks sebuah cerita. bagian inilah yang biasanya paling ditunggu oleh pembaca.
3.      End atau akhir cerita
Bagian akhir cerita ini berisi penyelesaian atas masalah-masalah yang terjadi dibagian tengah cerita.
Jenis-jenis Plot /alur cerita secara umum ada tiga.
  1. Alur Maju. Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Yaitu alur cerita yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan. Setiap bagian dari tulisan tertata dengan baik, sehingga pembaca tulisan pun takkan kehilangan setiap momen. Runutan peristiwanya dibangun seperti mendaki gunung kemudian menuruninya kembali. Perkenalan, pemunculan masalah, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian adalah fase dalam alur yang disusun secara urut dan tidak berloncatan.
  2. Alur Mundur atau kilas balik. Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau flash-back.
Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru kemudian tahap awalnya. Dan perkenalan sebagai urutan fase terbalik yang sudah barang tentu akan membuat tulisan menjadi “berbeda” karena tuturan cerita akan terbalik dengan ditampilkannya amanat ataupun kesimpulan cerita terlebih dahulu, baru kemudian mengetahui masalah yang diakhiri dengan keterangan pelaku masalah tersebut.
  1. Alur Campuran
Merupakan hasil paduan dari maju dan mundur.
Contohnya plot campuran antara lain konflik – pemunculan masalah – perkenalan – klimaks – antiklimaks – penyelesaian.
 Melalui plot pembaca dapat mengikuti urutan cerita lebih mudah. Tatanan plot dalam sebuah cerita yang lebih rinci menurut Mochtar Lubis , meliputi:
1.      Perkenalan.
Dalam bagian perkenalan berisi mengenai tokoh, konflik, dan latar dari cerita yang dibahas dalam novel.
2.      Pemaparan masalah
Bagian dimana cerita mulai berkembang sebelum konflik mencapai puncak.
3.      Klimaks
Bagian dimana permasalahan dalam novel mencapai puncaknya.
4.      Anti klimaks
Bagian dimana permasalahan dalam cerita mulai ada solusinya.
5.      Penyelesaian masalah.
Bagian dimana permasalahan dalam cerita dapat diselesaikan.


by.alvaziazien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar