by.Alfa Ziazien
Pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang perkasa dan tampan didaerah pantai Kemangu, yang menyintai seorang gadis yang bernama Rasmi. Gadis itu adalah puteri seorang bangsawan yang sangat kaya raya dan amat tersohor di Desa Kemangu, sedangkan lelaki itu yang bernama Gandi pekerjaan sehari-seharinya cuma sebagai Nelayan. Suatu hari ketika menjual ikan hasil tangkapannya di pasar dia bertemu dengan Rasmi, pasar itu tidak jauh dri pantai Kemangu.
Setelah beberapa bulan kemudian, keduanya akhirnya menjalin asmara, meraka saling mencintai dan menyayangi, lama-kelamaan hubungan mereka terdengar oleh bapaknya, beliau sangat marah dan akhirnya melarang Rasmi untuk bertemu dengan Gandi, dan Beliau juga sudah mengancam akan membunuh si Gandi, jika dia tetap bersikeras untuk menemuinya. tetapi Gandi tidak mau tahu tentang ancamannya.
Esokkan harinya dia datang kerumahnya dengan cara sembunyi-
sembunyi, dia membujuk Rasmi untuk pergi dari rumah, Rasmi pun akhirnya ikut dengan Gandi ke sebuah pulau diseberang sana. Setelah Bapaknya mendengar kepergian puterinya, Beliau sangat marah dan segera menyuruh orang-orang untuk mencari puterinya, tetapi semua itu hasilnya sia-sia tidak seorangpun yang tahu keberadaan mereka.
sembunyi, dia membujuk Rasmi untuk pergi dari rumah, Rasmi pun akhirnya ikut dengan Gandi ke sebuah pulau diseberang sana. Setelah Bapaknya mendengar kepergian puterinya, Beliau sangat marah dan segera menyuruh orang-orang untuk mencari puterinya, tetapi semua itu hasilnya sia-sia tidak seorangpun yang tahu keberadaan mereka.
Detik demi detik pun berjalan tanpa henti-henti dan diiringinya suara-suara ombak di pantai, mereka membangun sebuah gubuk kecil. Suasana malam yang gelap gulita dan udaranya begitu dingin, angin kencang yang menghembus seolah-olah tak kenal kompromi, mereka akhirnya tidur bersama-sama di gubuk itu, tak tersadarkan mereka melakukan perbuatan sebagaimana suami dan istri, yang mengakibatkan Rasmi menjadi hamil, padahal mereka belum menikah.
Hari demi hari dan bulan demi bulan keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh seorang nelayan dan dia segera melaporkan pada Bapaknya, bahwa puterinya berada di sebuah pulau seberang sana dan dia sedang keadaan hamil, mendengar berita itu Beliau sangat malu dan sangat marah sekali pada puterinya dan segera pergi kepulau itu untuk menemuinya, beliau disana mengucapkan kata-kata dari mulutnya ”Dasssar anak Durhaka, mulai sekarang kamu bukan lagi puteriku, aku kutuk kamu menjadi seekor anjing” seketika itu juga Rasmi yang awalnya cantik jelita berubah menjadi seekor anjing, bersamaan peristiwa itu juga datanglah angin kencang, sebentar-sebentar terdengar petir yang sambar-menyambar pepohonan di pulau itu yang amat besar. Saat itu Gandi tidak ada, dia sedang mencari ikan di laut.
Ketika dalam perjalanan pulang bapaknya bertemu dengan Gandi, Beliau berkata “Hey Gandi! Rasmi yang kamu cintai telah aku kutuk menjadi seekor anjing dan dia bukan lagi menjadi puteriku “ mendengar perkataan darinya, dia segera mencarinya di pulau itu, tetapi Rasmi tidak ditemukan dia sangat sedih dan putus asa, maka sejak itu dia selalu memurungkan dirinya. Akhirnya dia memutuskan untuk tetap tinggal dipulau itu dan menunggu kedatangan kekasihnya sampai akhir hayatnya.
Delapan bulan kemudian ketika bulan purnama datang dia didatangi oleh seekor anjing yang sedang mengalami kehamilan, dihadapannya seekor anjing itu tiba-tiba saja berubah menjadi Rasmi, melihat kejadian itu Gandi menjadi gugup dan berkata ”Kau kah Rasmi?” Rasmi pun tersenyum dengan manis ”Ya ini saya kekasihmu, Mas” jawab Rasmi, ”Kenapa kamu bisa berubah jadi manusia lagi?” Tanya Gandi ”Itu tak penting Mas, yang penting kita sudah bertemu lagi, tak seorangpun yang bisa memisahkan cinta kita.” Sahut Rasmi. ”Sekarang perut mu sudah besar, aku sangat merindukanmu” sahut Gandi, ” Itulah sebabnya aku menemuimu, aku ingin melahirkan anak kita di sampingmu Mas” Sahut Rasmi.
Setelah beberapa hari kemudian terdengarlah berita bahwa bapaknya sakit keras kemudian meninggal dunia, tentu saja Rasmi sedih dan menangis, melihat dia menangis Gandi mencoba untuk menghiburnya dan menyuruhnya untuk duduk, saat dia duduk tiba-tiba perut Rasmi merasa kesakitan sepertinya dia akan melahirkan, padahal dipulau itu tidak ada dukun bayi. Maka dengan tabah dan kasih sayang dia membantu untuk melancarkan kelahirannya. Setelah lahir ternyata bukan bayi yang lahir melainkan seekor anjing, dia amat sedih ketika melihat bayinya. Melihatnya sedih dan amat kecewa, Rasmi berkata “Apa yang telah terjadi Mas?” dia menjawab ”Tidak apa-apa, tenanglah” dengan sedih Gandi memandikan bayi anjing dan segera menyelimutinya.
Ketika dia kembali, Rasmi menanyakan lagi “Bagaimana keadaan anak kita Mas?” dia menjawab “Anak kita dalam keadaan sehat, kamu beristirahat sajalah dulu!” “Mana anak kita, Mas? aku ingin melihatnya!” sahut Rasmi, dia pun mejawab “Biarkan anak kita tidur, tak usah mengkhawatirkanya. Aku akan menjaganya, lagi pula kamu perlu waktu untuk itirahat” dia berusaha agar Rasmi tidak melihatnya, meskipun begitu Rasmi tetap bersikeras untuk melihatnya “Mas, aku rasa keadaanku sudah membaik, aku ingin menggendongnya”. Tiba-tiba saja seperti kerasukan ruh jahat, Gandi berbicara “Tak usah kamu meminta untuk melihat bayimu! karena kamu telah melahirkan seekor anak anjing, lebih baik aku bunuh saja bayi ini” Rasmi pun menjawab ”Kenapa Mas bicara begitu ?” Sambil menangis dia meminta melihat bayinya. Tetapi Gandi malah marah dan bernafsu ingin membunuh Rasmi, dia pun mencekiknya ”Mas, jangan! Jangan Mas !” Rasmi mencoba berteriak meskipun begitu tak seorang pun yang mendengarnya, hanya ada hembusan-hembusan angin yang menjadi saksi bisu.
Ketika dia mencekik lehernya, tiba-tiba anak anjing yang tadinya berselimut selendang di atas ranjang keluar dan melompat kehadapan mereka dan segera mengigit tangan Gandi. Karena kesakitan kemudian melepaskannya. Dalam keadaan kesakitan dia berusaha untuk mencekiknya lagi, Rasmi dengan rasa ketakutan dan air mata bercucuran lari menjauh dan bersembunyi di balik pepohonan, dan ketika Gandi hendak mencarinya tiba-tiba ada angin yang besar dan kencang yang menarik tubuhnya, ternyata angin tersebut berasal dari mulut anak anjing itu yang mengakibatkan dia terbawa dan jatuh di bebatuan, angin pun berhenti menariknya.
Kemudian anak anjing itu segera mendekatinya dan berkata ”Bapakku, sebenarnya aku sangat menyayangimu, tetapi karena bapak bemaksud ingin membunuh ibu, maka terpaksa aku mengigit dan mengeluarkan angin tersebut. Ingat bapak, angin itu berasal dari kekuatan ruh jahat yang akan merubah bapak menjadi seekor anjing, maafkanlah aku” Tak lama kemudian tubuhnya mengecil dan semakin lama semakin kecil dan berubahlah seluruh tubuhnya menjadi seekor anjing yang kondisinya kurang sehat, bahkan bisa dikatakan sekarat.
Melihat peristiwa itu Rasmi yang awalnya bersembunyi di pepohonan segera lari untuk menemuinya, sambil menangis dia berkata “Apa yang terjadi padamu Mas?” Gandi pun menjawab ”Kekasihku maafkanlah aku, Tak apalah diriku menjadi seekor anjing. Aku tak menyesal, karena semua ini adalah akibat dari dosa-dosaku kepadamu. Setelah kepergianku aku minta kamu tinggal dipulau ini dan rawatlah anak kita hingga besar. Kelak nanti tatkala bulan purnama datang maka anak kita akan berubah menjadi manusia normal dan kalian akan hidup bahagia di pulau ini." “Baik Mas, pesanmu akan selalu kuingat” sahut Rasmi sambil menangis dan memeluknya. Tak lama kemudian Gandi menghembuskan nafas yang terakhir di hadapannya, mereka pun menangis dan segera menguburnya.
Hari demi hari pun telah mereka lalui bersama, namun Rasmi tidak sabar menunggu akan datangnya bulan purnama, pada bulan purnama datang, seketika itu juga anaknya yang awalnya seekor anjing, berubah menjadi manusia normal, sebagaimana layaknya seorang anak-anak biasa dan sangatlah tampan seperti bapaknya, Rasmi pun merasa senang. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Gandi, bahwa tatkala bulan purnama datang, anak kita akan berubah menjadi manusia. Akhirnya mereka hidup dengan bahagia dan damai di sebuah pulau itu.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar